Mikroskop
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM
Judul Praktikum : Pengenalan Mikroskop
Disusun Oleh : Ahmad Syarief Ramadhani
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM
Judul Praktikum : Pengenalan Mikroskop
Disusun Oleh : Ahmad Syarief Ramadhani
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Antony Van Leuwenhoek orang yang pertama kali menggunakan mikroskop
walaupan dalam bentuk sederhana pada bidang mikrobiologi. Kemudian pada tahun
1600 Hanz dan Z Jensen telah menemukan mikroskop yang lebih maju dengan
nama mikroskop ganda. Mikroskop adalah suatu benda yang berguna untuk
memberikan bayangan yang diperbesar dari benda-benda yang terlalu kecil untuk
dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop terdiri dari beberapa bagian yang
memiliki fungsi masing-masing.
Mikroskop pada prinsipnya terdiri dari dua lensa cembung yaitu sebagai lensa objektif (dekat dengan mata) dan lensa okuler (dekat dengan benda). Baik objektif
maupun okuler dirancang untuk perbesaran yang berbeda. Lensa objektif biasanya
dipasang pada roda berputar, yang disebut gagang putar. Setiap lensa objektif
dapat diputar ketempat yang sesuai dengan perbesaran yang dikehendaki. Sistem
lensa objektif memberikan perbesaran mula-mula dan meenghasilkan bayangan
nyata yang kemudian diproyeksikan keatas lensa okuler untuk menghasilkan
bayangan maya yang kita lihat..
Biasanya mikroskop laboratoorium dilengkapi dengan tiga lensa objektif : lensa 16
mm berkekuatan rendah (10X); lensa 4 mm berkekuatan kurang tinggi (40-45X);
dan lensa celup minyak berkekuatan tinggi (97-100X). Lensa tersebut terletak pada
suatu hidung yang dapat berputar sehingga obyektif yang di kehendaki dapat
dengan ,mudah diletakkan pada posisi kerja. Obyektif celup minyak memberikan
perbesaran tertinggi dari ketiganya. Lensa okuler terletak pada ujung atas
mikroskop (Anshory, 1984).
1.2 Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengenali bagian-bagian mikroskop,
memahami fungsi dan terampil menggunakannya.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Antony Van Leuwenhoek orang yang pertama kali menggunakan mikroskop
walaupan dalam bentuk sederhana pada bidang mikrobiologi. Kemudian pada tahun
1600 Hanz dan Z Jensen telah menemukan mikroskop yang lebih maju dengan
nama mikroskop ganda. Mikroskop adalah suatu benda yang berguna untuk
memberikan bayangan yang diperbesar dari benda-benda yang terlalu kecil untuk
dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop terdiri dari beberapa bagian yang
memiliki fungsi masing-masing.
Mikroskop pada prinsipnya terdiri dari dua lensa cembung yaitu sebagai lensa objektif (dekat dengan mata) dan lensa okuler (dekat dengan benda). Baik objektif
maupun okuler dirancang untuk perbesaran yang berbeda. Lensa objektif biasanya
dipasang pada roda berputar, yang disebut gagang putar. Setiap lensa objektif
dapat diputar ketempat yang sesuai dengan perbesaran yang dikehendaki. Sistem
lensa objektif memberikan perbesaran mula-mula dan meenghasilkan bayangan
nyata yang kemudian diproyeksikan keatas lensa okuler untuk menghasilkan
bayangan maya yang kita lihat..
Biasanya mikroskop laboratoorium dilengkapi dengan tiga lensa objektif : lensa 16
mm berkekuatan rendah (10X); lensa 4 mm berkekuatan kurang tinggi (40-45X);
dan lensa celup minyak berkekuatan tinggi (97-100X). Lensa tersebut terletak pada
suatu hidung yang dapat berputar sehingga obyektif yang di kehendaki dapat
dengan ,mudah diletakkan pada posisi kerja. Obyektif celup minyak memberikan
perbesaran tertinggi dari ketiganya. Lensa okuler terletak pada ujung atas
mikroskop (Anshory, 1984).
1.2 Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengenali bagian-bagian mikroskop,
memahami fungsi dan terampil menggunakannya.
BAB II
DASAR TEORI
Mikroskop pertama kali ditemukan oleh Ntony Van Leuwenhoek (1632-1723) yang berkebangsaan Belanda, dengan mikroskop yang masing-masing terdiri atas lensa
tunggal hasil gosokan rumah yang ditanam dalam kerangka kuningan perak.
Kekuatan perbesaran tertinggi yang dapat dicapainya hanyalah 200-300 kali,
mikroskop ini sedikit sekali persamaanya dengan mikroskop cahay majemuk yang
ada sekarang (Purba, 1999).
Mikroskop pada prinsipnya adalah alat pembesar yang terdiri dari dua lensa
cembung yaitu sebagai lensa objektif (dekat dengan mata) dan lensa okuler (dekat
dengan benda).
Macam-macam mikroskop, yaitu :
Mikroskop cahaya merupakan mikroskop yang mempunyai bagian-bagian yang
terdiri dari alat-alat yang bersifat optik, berguna untuk mengamati benda-benda
atau preparat yang transparan. Suatu variasi dari mikroskop cahaya biasa ialah
mikroskop ultraviolet tidak dapt dilihat oleh mata manusia maka bayangan benda
harus direkam pada piringan peka cahaya. Mikroskop ini menggunakan lensa
kuarsa.
Mikroskop pendarflour, mikroskop ini dapat dapat digunakan untuk mendeteksi
benda-benda asing atau antigen dalam jaringan.
Mikroskop medan gelap, mikroskop ini digunakan untuk mengamati bakteri hidup,
khususnya bakteri yang begitu tipis yang hampiri mendekati batas daya pisah
mikroskop majemuk.
Mikroskop fasekontras, mikroskop ini digunakan untuk mengamati benda dalam
keadaan alamnya, tanpa menggunakan bahan pewarna. Pada bawah meja objeknya
dan pada lensa objektifnya terpasang perlengkapan fase kontras.
Mikroskop electron, banyak komponen sel seperti mikondria, ribosom dan reticulum
endoplasma yang begitu kecil tidak bisa dilihat secara detail dengan mikroskop biasa.
Mikroskop electron pemayaran, mikroskop ini mengunakan berkas electron, tetapi
yang seharusnya ditransmisikan secara serempak keseluruh medan electron
difokuskan sebagai titk yang sangat kecil dan dapat digerakkan maju mundur pada
spesimennya.
Secar garis besar mikroskop terdiri dari dua bagian, yaitu :
1. Bagian mekanik : statif, kubus, revolver, meja bneda, sekrup, pengatur kubus
(kasar, makro meter dan halus ; micrometer), pengatur pentas mekanik.
2. Bagian optic : lensa okuler, lensa objektif, kondensor dan cermin pengatur
cahaya.
Fungsi-fungsi bagian mikroskop :
1. Lensa okuler : memperbesar bayangan yang dibentuk oleh lensa obyektif.
2. Batang tubuh : tempat memasang lensa okuler.
3. Revolver : untuk menggerakkan lensa objektif sesuai dengan perbesaran yang
dikehendaki.
4. Lensa objektif : pembentuk bayangan langsung sebagai objeknya.
5. Pengatur kasar : mengatur jarak objektif dan preparat secara kasar.
6. Pengatur halus : untuk mendapatkan focus mikroskop dengan yang
sebaik-baiknya.
7. Pengatur pentas mekanik : untuk mengatur atau menggeser obyek
kekanan-kekiri atau muka kebelakang.
8. Meja objek : untuk meletakkan preparat yang akan diamati.
9. Jepitan objek : untuk memegang preparat agar stabil.
10. Kondensor : memusatkan cahaya yang tersedia pada specimen.
11. Diafragma : mengatur bnyaknya cahaya yang masuk.
12. Cermin : memantulkan cahaya yang dibutuhkan untuk penyinaran objek. BAB III
DASAR TEORI
Mikroskop pertama kali ditemukan oleh Ntony Van Leuwenhoek (1632-1723) yang berkebangsaan Belanda, dengan mikroskop yang masing-masing terdiri atas lensa
tunggal hasil gosokan rumah yang ditanam dalam kerangka kuningan perak.
Kekuatan perbesaran tertinggi yang dapat dicapainya hanyalah 200-300 kali,
mikroskop ini sedikit sekali persamaanya dengan mikroskop cahay majemuk yang
ada sekarang (Purba, 1999).
Mikroskop pada prinsipnya adalah alat pembesar yang terdiri dari dua lensa
cembung yaitu sebagai lensa objektif (dekat dengan mata) dan lensa okuler (dekat
dengan benda).
Macam-macam mikroskop, yaitu :
Mikroskop cahaya merupakan mikroskop yang mempunyai bagian-bagian yang
terdiri dari alat-alat yang bersifat optik, berguna untuk mengamati benda-benda
atau preparat yang transparan. Suatu variasi dari mikroskop cahaya biasa ialah
mikroskop ultraviolet tidak dapt dilihat oleh mata manusia maka bayangan benda
harus direkam pada piringan peka cahaya. Mikroskop ini menggunakan lensa
kuarsa.
Mikroskop pendarflour, mikroskop ini dapat dapat digunakan untuk mendeteksi
benda-benda asing atau antigen dalam jaringan.
Mikroskop medan gelap, mikroskop ini digunakan untuk mengamati bakteri hidup,
khususnya bakteri yang begitu tipis yang hampiri mendekati batas daya pisah
mikroskop majemuk.
Mikroskop fasekontras, mikroskop ini digunakan untuk mengamati benda dalam
keadaan alamnya, tanpa menggunakan bahan pewarna. Pada bawah meja objeknya
dan pada lensa objektifnya terpasang perlengkapan fase kontras.
Mikroskop electron, banyak komponen sel seperti mikondria, ribosom dan reticulum
endoplasma yang begitu kecil tidak bisa dilihat secara detail dengan mikroskop biasa.
Mikroskop electron pemayaran, mikroskop ini mengunakan berkas electron, tetapi
yang seharusnya ditransmisikan secara serempak keseluruh medan electron
difokuskan sebagai titk yang sangat kecil dan dapat digerakkan maju mundur pada
spesimennya.
Secar garis besar mikroskop terdiri dari dua bagian, yaitu :
1. Bagian mekanik : statif, kubus, revolver, meja bneda, sekrup, pengatur kubus
(kasar, makro meter dan halus ; micrometer), pengatur pentas mekanik.
2. Bagian optic : lensa okuler, lensa objektif, kondensor dan cermin pengatur
cahaya.
Fungsi-fungsi bagian mikroskop :
1. Lensa okuler : memperbesar bayangan yang dibentuk oleh lensa obyektif.
2. Batang tubuh : tempat memasang lensa okuler.
3. Revolver : untuk menggerakkan lensa objektif sesuai dengan perbesaran yang
dikehendaki.
4. Lensa objektif : pembentuk bayangan langsung sebagai objeknya.
5. Pengatur kasar : mengatur jarak objektif dan preparat secara kasar.
6. Pengatur halus : untuk mendapatkan focus mikroskop dengan yang
sebaik-baiknya.
7. Pengatur pentas mekanik : untuk mengatur atau menggeser obyek
kekanan-kekiri atau muka kebelakang.
8. Meja objek : untuk meletakkan preparat yang akan diamati.
9. Jepitan objek : untuk memegang preparat agar stabil.
10. Kondensor : memusatkan cahaya yang tersedia pada specimen.
11. Diafragma : mengatur bnyaknya cahaya yang masuk.
12. Cermin : memantulkan cahaya yang dibutuhkan untuk penyinaran objek. BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
Peralatan yang digunakan dalam praktikum ini antara lain : mikroskop, preparat
biasa, preparat micrometer, penutup preparat (kaca penutup), pipet tetes, gelas
ukur.
3.1.2 Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini antara lain : aquades, kertas
koran.
3.2 Cara Kerja
a. Mencari bidang penglihatan
1. Tabung dinaikkan menggunakan makrometer (pemutar kasar), sehingga lensa
objektif tidak membentur meja atau penggung bila revolver diputar-putar.
2. Lensa objektif ditempatkan pembesaran lemah (4X atau 10X) dengan memutar
revolver sampai berbunyi klik (posisinya satu poros dengan lensa okuler).3. Membuka diafragma sebesar-besarnya dengan menarik tangkainya
kebelakang.
4. Mengatur letak cermin sedemikian rupa kearah cahaya, sehingga terlihat
lingakaran yang sangat terang di dalam lensa okuler. Dan mikroskop siap
digunakan.
5. Mencari bayangan
1. Menaikkan tbung mikroskop menggunakan makrometer, sehingga jarak
antara lensa objektif dengan permukaan meja ± 3cm.
2. Menggunting salah satu huruf (a) pada koran untuk diamati.
3. Meletkkan huruf (a) yang akan diamati ditengah-tenagh lubang meja
benda menggunakan penjepit agar tidak geser (satbil).
4. Memutar makrometer kebelakang samapi penuh, sambil menempatkan
roda sediaan tepat dibawah lensa objektif dengan permukaan atas kaca
penutupnya hanya ± 1mm.
5. Membidik mata kelensa objektif sambil memutar makrometer kedepan
searah jarum jam secara hati-hati sampai tampak bayangan yang jelas
(huruf a).
6. Arahkan makrometer hingga perut huruf (a) berada tepat ditepi bagian
dalam lensa objektif umtuk menentukan skala I pada luas penampang
atau panjang pada luas objek pengamatan.
7. Mengulangi kegiatan diatas tettapi perut huruf (a) berada diluar tepi lensa
objektif gunanya untuk menentukan skala II pada luas penampang atau
panjang pada luas objek pengamatan.
8. Mencari hasil luas penampang dengan menggunkan rumus.
9. Mengarahkan makrometer kembali untuk mencari lebar dan luas objek
pengamatan. Dengan cara mengarahkan makrometer pada huruf (a)
hingga atap huruf (a) berada tepat dibagian atas tepi lensa objektif. Maka
dan kegiatan ini akan diketahui lebar skala I luas objek pengamatan.
10. Mengulangi kembalai kegiatan 9 namun mengarahkan makrometer pada
huruf (a) berada diluar lensa objektif bagian dasar huruf (a). dan akan
diperoleh lebar skala II luas objek pengamatan.
11. Akan diketahui luas objek pengamatan dengan mengurangi panjang skala
I dan panjang skala II selanjutnya mengalikan dengan lebar skala I dan
skala II.
1. Mencari skala okuler
1. Memasang lensa okuler pada salah satu teropong mikroskop.
2. Meletakkan preparat micrometer pada meja onjek dan menjepitnya agar
tidak bergeser.
3. Mencari focus preparat dengan lensa objektif hingga tampak garis-garis
halus.
4. Mengarahkan preparat dengan makrometer hingga garis pertama pada
preparat berhimpit atau sejajar dengan angka pertama pada lensa okuler.
5. Setlah bertemu atau berhimpit mencari garis yang sejajar setelah angka
nol terletak pada angka ke-berapa.6. Pada preparat garis yang berhimpit terletak pada garis yang ke-berapa.
Dari kegiatan diatas akan diketahui perbandingan.
7. Meletakkan huruf (a) pada preparat micrometer dan menyatukan kembali
pada lensa okuler. Melihat perut huruf (a) terletak pada angka nol dan
punggung nya terletak pada angka yang tertulis dilensa okuler. Dan akan
diketahui skala lensa okulernya.
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
Peralatan yang digunakan dalam praktikum ini antara lain : mikroskop, preparat
biasa, preparat micrometer, penutup preparat (kaca penutup), pipet tetes, gelas
ukur.
3.1.2 Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini antara lain : aquades, kertas
koran.
3.2 Cara Kerja
a. Mencari bidang penglihatan
1. Tabung dinaikkan menggunakan makrometer (pemutar kasar), sehingga lensa
objektif tidak membentur meja atau penggung bila revolver diputar-putar.
2. Lensa objektif ditempatkan pembesaran lemah (4X atau 10X) dengan memutar
revolver sampai berbunyi klik (posisinya satu poros dengan lensa okuler).3. Membuka diafragma sebesar-besarnya dengan menarik tangkainya
kebelakang.
4. Mengatur letak cermin sedemikian rupa kearah cahaya, sehingga terlihat
lingakaran yang sangat terang di dalam lensa okuler. Dan mikroskop siap
digunakan.
5. Mencari bayangan
1. Menaikkan tbung mikroskop menggunakan makrometer, sehingga jarak
antara lensa objektif dengan permukaan meja ± 3cm.
2. Menggunting salah satu huruf (a) pada koran untuk diamati.
3. Meletkkan huruf (a) yang akan diamati ditengah-tenagh lubang meja
benda menggunakan penjepit agar tidak geser (satbil).
4. Memutar makrometer kebelakang samapi penuh, sambil menempatkan
roda sediaan tepat dibawah lensa objektif dengan permukaan atas kaca
penutupnya hanya ± 1mm.
5. Membidik mata kelensa objektif sambil memutar makrometer kedepan
searah jarum jam secara hati-hati sampai tampak bayangan yang jelas
(huruf a).
6. Arahkan makrometer hingga perut huruf (a) berada tepat ditepi bagian
dalam lensa objektif umtuk menentukan skala I pada luas penampang
atau panjang pada luas objek pengamatan.
7. Mengulangi kegiatan diatas tettapi perut huruf (a) berada diluar tepi lensa
objektif gunanya untuk menentukan skala II pada luas penampang atau
panjang pada luas objek pengamatan.
8. Mencari hasil luas penampang dengan menggunkan rumus.
9. Mengarahkan makrometer kembali untuk mencari lebar dan luas objek
pengamatan. Dengan cara mengarahkan makrometer pada huruf (a)
hingga atap huruf (a) berada tepat dibagian atas tepi lensa objektif. Maka
dan kegiatan ini akan diketahui lebar skala I luas objek pengamatan.
10. Mengulangi kembalai kegiatan 9 namun mengarahkan makrometer pada
huruf (a) berada diluar lensa objektif bagian dasar huruf (a). dan akan
diperoleh lebar skala II luas objek pengamatan.
11. Akan diketahui luas objek pengamatan dengan mengurangi panjang skala
I dan panjang skala II selanjutnya mengalikan dengan lebar skala I dan
skala II.
1. Mencari skala okuler
1. Memasang lensa okuler pada salah satu teropong mikroskop.
2. Meletakkan preparat micrometer pada meja onjek dan menjepitnya agar
tidak bergeser.
3. Mencari focus preparat dengan lensa objektif hingga tampak garis-garis
halus.
4. Mengarahkan preparat dengan makrometer hingga garis pertama pada
preparat berhimpit atau sejajar dengan angka pertama pada lensa okuler.
5. Setlah bertemu atau berhimpit mencari garis yang sejajar setelah angka
nol terletak pada angka ke-berapa.6. Pada preparat garis yang berhimpit terletak pada garis yang ke-berapa.
Dari kegiatan diatas akan diketahui perbandingan.
7. Meletakkan huruf (a) pada preparat micrometer dan menyatukan kembali
pada lensa okuler. Melihat perut huruf (a) terletak pada angka nol dan
punggung nya terletak pada angka yang tertulis dilensa okuler. Dan akan
diketahui skala lensa okulernya.
BAB IV
PEMBAHASAN
Mikroskop medan terang adalah suatu bnetuk mikroskop dengan medan megelilingi
specimen kelihatan lebih terang (berwarna cerah), sedangkan spesimennya sendiri
memperlihatkan warna yang lebih gelap. Hal ini disebabkan oleh cahaya dari
sumbernya melewati system-sistem lensa terpisah yitu lensa objektif dan lensa
okuler untuk penambahan pembesaran.
Dari hasil peercobaan dan penelitian yang telah dilaksanakan maka diperoleh hasil
yaitu mikroskop terdiri atas bagian-bagian yang masing-masing bagian memiliki
fungsi tersendiri. Lensa okuler berfungsi untuk memperbesar bayangan yang
bersifat maya dan tegak yang dibentuk lensa objektif. Lensa objektif berfungsi
sebagai pembentuk bayangan langsung sebagai objeknya atau untuk mengatur
pembesaran ukuran untuk kekuatan 4X, 10X, 40X dan 100X. kondensor berfungsi
untuk memusatkan cahaya yang tersedia pada spesimennya. Tubuh mikroskop
berfungsi untuk tempat terjadinya proses bayangan antara lensa objektif dengan
lensa okuler.
Makrofokus berfungsi untuk mengatur jarak okuler objektif sehingga tepat fokusnya
secara kasar dan jelas. Mikrofokus berfungsi untuk mengatur jarak okuler sehingga
tepat fokusnya secara tajam. Revolver berfungsi sebagai penggerak lensa objektif
sesuai dengan perbesaran yang dikehendaki. Meja objek berfungsi untuk
meletakkan preparat yang akan diamati. Penjepit preparat berfungsi untuk menjepit
preparat agar stabil. Pengatur kondensor berfungsi sebagai pengatur letak lensa
kondensor terhadap preparat. Tangan mikroskop berfungsi untuk mengangkat atau
memindahkan mikroskop. Diafragma berfungsi untuk mengatur banyaknya cahaya
yang masuk. Kaki atau dasar berfungsi untuk memeperkokoh kedudukan
mikroskop. Sekrup engsel berfungsi menyesuaikan mikroskop yang baik.
Dengan menggunakan potongan huruf kertas koran awal dari pemahaman untukmempermudah dalam mempelajari mikroskop. Agar mengerti terlebih dahulu fungsi
dari semua yang ada pada mikroskop. Sebelum meneliti ke objek yang lebih sulit.
PEMBAHASAN
Mikroskop medan terang adalah suatu bnetuk mikroskop dengan medan megelilingi
specimen kelihatan lebih terang (berwarna cerah), sedangkan spesimennya sendiri
memperlihatkan warna yang lebih gelap. Hal ini disebabkan oleh cahaya dari
sumbernya melewati system-sistem lensa terpisah yitu lensa objektif dan lensa
okuler untuk penambahan pembesaran.
Dari hasil peercobaan dan penelitian yang telah dilaksanakan maka diperoleh hasil
yaitu mikroskop terdiri atas bagian-bagian yang masing-masing bagian memiliki
fungsi tersendiri. Lensa okuler berfungsi untuk memperbesar bayangan yang
bersifat maya dan tegak yang dibentuk lensa objektif. Lensa objektif berfungsi
sebagai pembentuk bayangan langsung sebagai objeknya atau untuk mengatur
pembesaran ukuran untuk kekuatan 4X, 10X, 40X dan 100X. kondensor berfungsi
untuk memusatkan cahaya yang tersedia pada spesimennya. Tubuh mikroskop
berfungsi untuk tempat terjadinya proses bayangan antara lensa objektif dengan
lensa okuler.
Makrofokus berfungsi untuk mengatur jarak okuler objektif sehingga tepat fokusnya
secara kasar dan jelas. Mikrofokus berfungsi untuk mengatur jarak okuler sehingga
tepat fokusnya secara tajam. Revolver berfungsi sebagai penggerak lensa objektif
sesuai dengan perbesaran yang dikehendaki. Meja objek berfungsi untuk
meletakkan preparat yang akan diamati. Penjepit preparat berfungsi untuk menjepit
preparat agar stabil. Pengatur kondensor berfungsi sebagai pengatur letak lensa
kondensor terhadap preparat. Tangan mikroskop berfungsi untuk mengangkat atau
memindahkan mikroskop. Diafragma berfungsi untuk mengatur banyaknya cahaya
yang masuk. Kaki atau dasar berfungsi untuk memeperkokoh kedudukan
mikroskop. Sekrup engsel berfungsi menyesuaikan mikroskop yang baik.
Dengan menggunakan potongan huruf kertas koran awal dari pemahaman untukmempermudah dalam mempelajari mikroskop. Agar mengerti terlebih dahulu fungsi
dari semua yang ada pada mikroskop. Sebelum meneliti ke objek yang lebih sulit.
BAB IV
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
- Mikroskop adalah suatu benda yang berguna untuk memberikan bayangan
yang diperbesar dari benda-benda yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata
telanjang.
- Mikroskop medan terang atao mikroskop majemuk adalah adalah suatu bentuk
mikroskop dengan medan yang mengelilingi specimen kelihatan lebih terang
(berwarna cerah), sedangkan spesimennya memperlihatkan warna yang lebih
gelap.
- Pada mikroskop terdapat beberapa bagian-bagian mikroskop dan mempunyai
fungsi sendiri-sendiri (berbeda).
- Ada beberapa macam mikroskop antara lain mikroskop cahaya, mikroskop
pendar, mikroskop medan terang, mikroskop medan gelap, mikroskop fase
kontras, mikroskop electron, mikroskop pemayaran.
DAFTAR PUSTAKA
Anshory, I. 1984. Biologi Umum. Ganeca Exact : Bandung.Yekti,
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
- Mikroskop adalah suatu benda yang berguna untuk memberikan bayangan
yang diperbesar dari benda-benda yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata
telanjang.
- Mikroskop medan terang atao mikroskop majemuk adalah adalah suatu bentuk
mikroskop dengan medan yang mengelilingi specimen kelihatan lebih terang
(berwarna cerah), sedangkan spesimennya memperlihatkan warna yang lebih
gelap.
- Pada mikroskop terdapat beberapa bagian-bagian mikroskop dan mempunyai
fungsi sendiri-sendiri (berbeda).
- Ada beberapa macam mikroskop antara lain mikroskop cahaya, mikroskop
pendar, mikroskop medan terang, mikroskop medan gelap, mikroskop fase
kontras, mikroskop electron, mikroskop pemayaran.
DAFTAR PUSTAKA
Anshory, I. 1984. Biologi Umum. Ganeca Exact : Bandung.Yekti,
S. 1994. Biologi Umum. Erlangga : Jakarta.
Volk and Wheeler. 1984. Mikrobiologi Dasar Edisi Kelima Jilid I. Erlangga :
Jakarta.
Waluyo, Lud. 2005. Mikrobiologi Umum. Malang : UMM Press.
Lay, Bibiana W dan Sugyono Hastowo. 1992. Mikrobiologi. Jakarta ; Rajawali Press
page
Volk and Wheeler. 1984. Mikrobiologi Dasar Edisi Kelima Jilid I. Erlangga :
Jakarta.
Waluyo, Lud. 2005. Mikrobiologi Umum. Malang : UMM Press.
Lay, Bibiana W dan Sugyono Hastowo. 1992. Mikrobiologi. Jakarta ; Rajawali Press
page
No comments:
Post a Comment